Geologist

Geologist

Rabu, 08 April 2015

MATIKAN MESIN DAN DORONG MOTOR MU !!! (INDONESIA KRISIS MINYAK)


Ketika menjalani kehidupan keseharian, kita tidak bisa lepas dari listrik. Contoh yang paling sering kita rasakan adalah menggunakan untuk listrik untuk mengisi baterai gadget yang kita miliki. Tak hanya gadget, untuk menyelesaikan pekerjaan dengan komputer dan menonton televisi pun kita sangat butuh listrik. Selain listrik, dalam kehidupan sehari-hari kita juga bergantung pada BBM. BBM yang dimaksud disini adalah Bahan Bakar Minyak bukan Black Berry Massangger loh yaa. BBM sangat diperlukan sebagai bahan bakar kendaraan yang membawa kita ke tempat yang kita tuju. Mau pergi ke sekolah, kantor, kampus dan liburan pun kita menggunakan alat transportasi yang sangat membutuhkan BBM sebagai bahan bakar.
Pernahkan kita membayangkan bagaimana jadinya ketika listrik dan BBM yang sangat kita butuhkan ini langka dan sulit dicari? Satu hal yang pasti ketika hal itu terjadi adalah pekerjaan kita sehari – hari akan sulit dikerjakan. Loh Indonesia kan negara yang kaya sumber daya alamnya? Gak mungkin dong kekurangan minyak? Pertanyaan ini pasti muncul di benak pembaca setelah membaca paragraf awal di atas.
Yup benar sekali. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Indonesia memiliki cakupan wilayah yang cukup luas dan banyak menghasilkan sumber daya alam yang begitu berlimpah ruah. Tapi jangan lupa manusia yang hidup di Indonesia juga banyak banget. Semua manusia yang hidup di bumi Indonesia juga harus bisa menikmati semua kekayaan itu. Dan apakah dengan adanya pernyataan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam berarti bahwa Indonesia adalah negara kaya minyak?Tunggu dulu. Untuk hal yang satu ini kita perlu review beberapa fakta peristiwa yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Tujuh tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008, Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC (Organisation of the Petroleoum Exporting Counteries) yang merupakan organisasi negara-negara di dunia pengekspor minyak.  Hal ini dilakukan pemerintah Indonesia karena pasokan minyak dalam negeri tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga Indonesia harus impor minyak dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dari peristiwa itu saja dapat kita simpulkan bahwa  agak salah jika kita tetap mengatakan bahwa Indonesia adalah negara kaya minyak.
Indonesia sekarang ini hanya mampu memproduksi minyak sekitar 700.000 barrel minyak per hari sedangkan kebutuhan akan minyak di Indonesia sekitar 1.500.000 barrel per hari. Angka konsumsi minyak ini diprediksi akan bertambah dari tahun ke tahun. Mau tidak mau Indonesia harus segera menggenjot eksplorasi minyak secara besar-besaran.
Selain dengan menggenjot eksplorasi minyak secara masif, masyarakat Indonesia perlu menyadari keadaan genting ini.  Pola konsumsi minyak di Indonesia yang terbilang boros juga banyak menyumbang tingginya peningkatan konsumsi minyak di Indonesia. Jangan sampai pola konsumsi yang boros ini menjadi budaya masyarakat Indonesia. Hal ini akan membawa dampak yang sangat tidak baik untuk negara ini.
Emang pola konsumsi yang boros itu gimana sih? Yang boros itu misalnya seperti mungkin tetangga sebelah anda atau anda sendiri yang TV nya selalu nyala sampai pagi padahal gak ada yang nonton. Salah satu contoh boros lainnya yang tidak disadari oleh masyarakat di Indonesia adalah pada saat antri isi bensin di SPBU. Coba aja deh pergi ke pom bensin terdekat di siang hari. Pasti anda akan melihat kendaraan yang sedang ngantri untuk isi bensin dan coba dilihat pasti kebanyakan dari yang ngantri tidak mematikan kendaraannya pada saat mengantri.
Setelah melakukan survei di beberapa SPBU yang ada di Yogyakarta, ternyata hasil surveinya adalah dari 10 motor yang ngantri, hanya 2 motor yang mematikan kendaraannya. Dan saat ditanya mengapa tidak mematikan kendaraan, 7 dari 8 pemilik motor memberi alasan lupa. 1 pemilik motor lainnya memiliki alasan masih cukup jauh jaraknya dari pompa sehingga tetap dinyalakan karena capek mendorong. Ketika 2 kendaraan yang mematikan motor pada saat ngantri ditanya mengapa mematikan kendaraannya, keduanya menjawab supaya irit bensin.
Lupa mematikan kendaraan pada saat antri di SPBU adalah hal yang lumrah dan manusiawi. Namun sebenarnya hal ini bisa juga disebabkan karena banyak orang yang tidak sadar akan krisis energi saat ini. Untuk alasan jauh dari pompa masih bisa dimaklumi namun pengendara ini juga akan turun dan mendorong motornya kalau dia tau bahwa Indonesia saat ini sedang krisis energi (dalam hal ini minyak). Memangnya ada efeknya kalo motornya dimatikan? Pasti ada dong. Andai saja kendaraan ini dimatikan pada saat antri di SPBU,  si pemilik motor sebenarnya bisa menghemat pengeluarannya untuk BBM dan dapat membantu negara menghemat penggunaan bahan bakar fosil di negara ini.
 Coba dibayangkan saja berapa pom bensin yang ada di kota kita? Setelah itu tinggal dikalikan saja jumlah SPBU dan jumlah kendaraan yang tidak dimatikan pada saat mengantri BBM di SPBU? Dari jumlah itu kita bisa membayangkan berapa jumlah BBM yang harusnya bisa kita hemat hanya dengan mematikan kendaraan pada saat antri BBM di SPBU. Untuk itu perlu dilakukan suatu kajian yang detail akan hal ini. Penelitian yang dimaksud adalah untuk mengetahui berapa banyak angka yang sebenarnya dapat dihemat oleh negara ini.  
Dari survei di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya pengendara yang lupa mematikan kendaraan pada saat ngantri di SPBU sebenarnya adalah hal yang lumrah karena pengendara kendaraan tersebut tidak tahu bahwa BBM di Indonesia sekarang ini dalam keadaan kekurangan. Mungkin diperlukan suatu terobosan baru untuk memberikan informasi keadaan minyak sekarang kepada pengendara yang akan mengisi BBM di SPBU yaitu dengan cara memasang plang tulisan di depan SPBU yang bertuliskan “Matikan Mesin Dan Dorong Motor Mu !!! (Indonesia Krisis Minyak)”.
            Tulisan ini terutama ditujukan kepada pengendara sepeda motor yang akan mengisi BBM di SPBU. Dengan adanya tulisan ini diharapkan setiap pengendara motor yang mengantri BBM di SPBU tersentuh hatinya untuk mematikan motornya. Sehingga pola konsumsi minyak di Indonesia dapat terkontrol dengan baik dan penggunaannya semakin menjadi lebih efektif.
Sebenarnya dengan adanya tulisan ini, masyarakat merasa terbantu dalam mengetahui  keadaan minyak di Indonesia. Dan ketika ada kebijakan pemerintah yang akan menaikkan atau menurunkan harga minyak, masyarakat jadi lebih tau secara transparan dan diharapkan dapat mengurangi demonstrasi yang sering tidak tertib karena kenaikan harga BBM. Hanya dengan memasang tulisan ini di setiap SPBU, kita dapat menghemat secara besar-besaran dan membantu mencerdaskan kehidupan bangsa secara regional pula.

Jika hal ini berhasil nantinya, mungkin metode ini bisa dijadikan sebagai pengontrol konsumsi energi di bidang lain. Misalnya dalam mengontrol perilaku masyarakat terhadap pemakaian listrik, pengembangan energi terbarukan, dan yang lainnya. Dengan adanya perhatian pemerintah dalam menerapkan metode ini semoga manusia Indonesia semakin cerdas dalam mengonsumsi energi untuk kehidupan manusia (anak,cucu) di masa depan.




Tulisan ini juga bisa dibaca di link berikut :
http://writingcontest-total.bisnis.com/artikel/read/20150330/404/417484/matikan-mesin-dan-dorong-motor-mu-indonesia-krisis-minyak