Geologist

Geologist

Selasa, 30 April 2013

INTERPRETASI TIDAL FLAT


INTERPRETASI TIDAL FLAT


PROSES
Tidal flat merupakan salah satu sistem pengendapan sedimen yang berada di zona transisi antara daratan dan lautan. Sistem ini akan mencampur sedimen yang berasal dari darat (terrigenous) dengan marine (Ginsburg 1975).
Proses sedimentasi pada sistem ini didominasi oleh arus pasang surut namun tidak menutup kemungkinan pengaruh gelombang juga berperan penting pada saat deposisi berlangsung. Namun harus didukung juga oleh pasokan sedimen yang cukup. Pada saat arus naik disebut flood tide sedangkan pada saat arus turun disebut ebb tide (Samboogs Jr). Arus tidal (pasang surut) yang naik dan turun tersebut menjadi sebuat media transportasi sedimen hingga terdeposisi di zona transisi.
Pada sistem ini, kekuatan arus ada 2 level yaitu :
-          Low tide level
-          High tide level
Low tide level
Low tide level artinya arus yang memiliki arus yang lemah. Baik itu pada saat ebb tide maupun flood tide. Dengan kekuatan yang low tide, maka akan mengendapkan sedimen berukuran dominan pasir.
High tide level
High tide level artinya arus yang memiliki arus kuat (tinggi). Baik itu pada saat ebb tide maupun flood tide. Dengan arus yang high tude makan akan mengendapkan sedimen berukuran dominan mud (clay dan silt).
Kecepatan arus tidal sangat mempengaruhi sedimen yang tertransport dan terdeposisi. Semakin high maka akan mendeposisi sedimen berukuran halus (muddy). Sedangkan jika lambat (low), maka akan mendeposisi sedimen berukuran pasir. Sedimen berukuran pasir akan membentuk riple, dune, cross bedding.


 PENGENDAPAN

Sistem tidal (arus pasang surut) berada di zona transisi antara laut dan daratan. 
Lingkungan pengendapan tidal dibagi menjadi 3 zona yaitu : subtidal, intertidal dan supratidal.
Subtidal zone
-          Di daerah subtidal, sedimen tertransport dan terendapkan secara bedload dan dominan sedimennya pasir. Daerah subtidal didominasi oleh pengaruh besarnya arus tidal dan kecepatan arus namun dipengaruhi juga oleh gelombang. Daerah ini merupakan daerah low tide level.
-          Intertidal zone
Berada diantara low tide level dan high tide level. Sistem sedimentasi yang berlangsung adalah bedload dan suspended load sehingga hasilnya berupa litologi mud dan pasir. Namun tidak terdapat vegetasi.
-          Supratidal zone
Merupakan zona pengendapan high tide level. Ada juga tidal channel yang di isi oleh arus pasang surut yang extrem. Zona ini hampir di daratan dan kadang kadang tidak terkena arus pasang surut. Proses sedimentasi di zona ini adalah dominan suspension( suspended load).Ciri khas dari zona ini adalah terdapat juga vegetasi. Di daerah yang kering (arid), sedimen yang berasal dari laut akan mengalami pengendapan evaporit dan menjadi batuan evaporit seperti gipsum dan sebagainya.
sumber : Samboggs Jr, 

FASIES

Hasil endapan arus pasang surut akan menghasilkan ukuran yang menghalus ke arah pantai. Pada zona yang energi tinggi dan dekat dengan arus pasang surut yang rendah (low tide level) akan mengendapkan sedimen berukuran pasir (<5% mud). Sedangkan pada energi rendah dan arus pasang surut yang tinggi (high tide level) akan mengandung mud yang > 95%. Hasil pengendapan juga akan mengandung material dari laut yang berupa hewan laut seperti moluska dll.








DAFTAR PUSTAKA

Samboogs Jr, Principle of sedimentology and stratigraphy
Enciklopedia of sedimentary and stratigraphy


Tidak ada komentar:

Posting Komentar