INTERPRETASI
TIDAL FLAT
PROSES
Tidal flat merupakan salah satu sistem pengendapan
sedimen yang berada di zona transisi antara daratan dan lautan. Sistem ini akan
mencampur sedimen yang berasal dari darat (terrigenous)
dengan marine (Ginsburg 1975).
Proses sedimentasi pada sistem ini didominasi oleh
arus pasang surut namun tidak menutup kemungkinan pengaruh gelombang juga
berperan penting pada saat deposisi berlangsung. Namun harus didukung juga oleh
pasokan sedimen yang cukup. Pada saat arus naik disebut flood tide sedangkan
pada saat arus turun disebut ebb tide (Samboogs Jr). Arus tidal (pasang surut)
yang naik dan turun tersebut menjadi sebuat media transportasi sedimen hingga
terdeposisi di zona transisi.
Pada sistem ini, kekuatan arus ada 2 level yaitu :
-
Low tide level
-
High tide level
Low
tide level
Low tide level artinya arus yang memiliki arus yang
lemah. Baik itu pada saat ebb tide
maupun flood tide. Dengan kekuatan
yang low tide, maka akan mengendapkan sedimen berukuran dominan pasir.
High
tide level
High tide level artinya arus yang memiliki arus kuat
(tinggi). Baik itu pada saat ebb tide maupun flood tide. Dengan arus yang high
tude makan akan mengendapkan sedimen berukuran dominan mud (clay dan silt).
Kecepatan arus tidal sangat mempengaruhi sedimen
yang tertransport dan terdeposisi. Semakin
high maka akan mendeposisi sedimen berukuran halus (muddy). Sedangkan jika lambat (low),
maka akan mendeposisi sedimen berukuran pasir. Sedimen berukuran pasir akan
membentuk riple, dune, cross bedding.
Sistem tidal (arus pasang surut)
berada di zona transisi antara laut dan daratan.
Lingkungan pengendapan
tidal dibagi menjadi 3 zona yaitu : subtidal, intertidal dan supratidal.
Subtidal zone
-
Di daerah subtidal,
sedimen tertransport dan terendapkan secara bedload dan dominan sedimennya
pasir. Daerah subtidal didominasi oleh pengaruh besarnya arus tidal dan
kecepatan arus namun dipengaruhi juga oleh gelombang. Daerah ini merupakan
daerah low tide level.
-
Intertidal zone
Berada diantara low
tide level dan high tide level. Sistem sedimentasi yang berlangsung adalah
bedload dan suspended load sehingga hasilnya berupa litologi mud dan pasir.
Namun tidak terdapat vegetasi.
-
Supratidal zone
Merupakan zona
pengendapan high tide level. Ada juga
tidal channel yang di isi oleh arus pasang surut yang extrem. Zona ini hampir
di daratan dan kadang kadang tidak terkena arus pasang surut. Proses
sedimentasi di zona ini adalah dominan suspension(
suspended load).Ciri khas dari zona ini adalah terdapat juga vegetasi. Di
daerah yang kering (arid), sedimen yang berasal dari laut akan mengalami
pengendapan evaporit dan menjadi batuan evaporit seperti gipsum dan sebagainya.
sumber : Samboggs Jr,
FASIES
Hasil endapan arus
pasang surut akan menghasilkan ukuran yang menghalus ke arah pantai. Pada zona
yang energi tinggi dan dekat dengan arus pasang surut yang rendah (low tide
level) akan mengendapkan sedimen berukuran pasir (<5% mud). Sedangkan pada
energi rendah dan arus pasang surut yang tinggi (high tide level) akan
mengandung mud yang > 95%. Hasil pengendapan juga akan mengandung material
dari laut yang berupa hewan laut seperti moluska dll.
DAFTAR PUSTAKA
Samboogs Jr, Principle of sedimentology and stratigraphy
Enciklopedia of sedimentary and stratigraphy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar